Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Bukankah Ada Aku? (4) 



Bukankah Ada Aku? (4) 

0Mo Qing hanya menatap Gu Xiaoran lekat-lekat dan tidak berbicara lagi, kemudian dia masuk ke dalam mobil dan duduk pada kursi mengemudi.     
0

Keheningan Mo Qing membuat Gu Xiaoran merasa tidak nyaman. Jika orang yang mengirim pesan teks adalah Qiqi. Kalau begitu, apakah itu berarti bahwa meskipun Qiqi melakukan apapun, Mo Qing akan memilih untuk bertoleransi kepada Qiqi, termasuk jika Qiqi melukaiku? Batin Gu Xiaoran.     

Aku tidak mengerti mengapa Mo Qing masih ingin bersama denganku jika memang dia begitu peduli dengan Qiqi?     

Apakah karena kami memiliki wajah yang sangat mirip?     

Alasan ini terlalu tidak masuk akal, bahkan aku sendiri juga tidak percaya.     

Setelah Mo Qing sudah berada di dalam mobil selama beberapa saat, namun Gu Xiaoran tidak kunjung masuk ke dalam mobil. Mo Qing mengerutkan keningnya dan menatap ke arah Gu Xiaoran, "Masuk ke mobil!"     

"Kamu pergi sendiri saja, aku mau pulang sendiri." Gu Xiaoran saat ini merasa kesal dengannya dan dia hanya berdiri dalam diam.     

Melihat sikap Gu Xiaoran yang seperti itu, Mo Qing mengerutkan bibirnya, kemudian dia melirik Gu Xiaoran dengan acuh tak acuh lalu menyalakan mesin mobilnya.     

Gu Xiaoran melihat mobil Pagani berwarna perak melaju dengan cepat. Setelah beberapa saat kemudian dia baru sadar bahwa Mo Qing benar-benar pergi meninggalnya.     

"Dasar bajingan!" Gu Xiaoran memaki Mo Qing dengan suara rendah. Kemudian dia mengambil napas dalam-dalam dan berjalan menuju ke halte bus.     

Tiba-tiba Gu Xiaoran melihat bahwa mobil Mo Qing berhenti pada jarak 200 meter jauh darinya.     

Saat itu juga Gu Xiaoran menerima sebuah pesan di ponselnya, "Jauhi dirimu dari Qiqi!"     

Gu Xiaoran terkejut ketika membaca isi pesan tersebut. Selama ini Mo Qing tidak pernah menyebut nama Qiqi di hadapannya. Mengenai hal yang terjadi pada hari ini, Mo Qing bahkan tidak memberikan dia sebuah penjelasan yang masuk akal dan malah mengirim pesan kepadanya supaya untuk menjauhi Qiqi.     

Gu Xiaoran sangat marah, hingga dia ingin membanting ponselnya. Tetapi dia tidak melakukannya, dan dia justru berlari dengan cepat ke arah mobil Pagani. Lalu dia membuka pintu mobil dan langsung duduk di kursi yang ada di samping kursi pengemudi dengan gerakan yang sangat cepat.     

"Dia yang mencari aku, bukan aku yang mencari dia. Kenapa aku yang harus menjauhinya?"     

"Kalau kamu tidak ingin bertemu dengannya, apa mungkin kamu bisa dibuat mabuk oleh orang lain dan dibawa ke hotel?"     

"Kamu sudah mengetahui apa yang telah terjadi hari ini?"     

"Aku hanya menebaknya sendiri!" Saat melihat Gu Xiaoran di hotel, Mo Qing sudah bisa menebak seluk beluk semua kejadian yang telah dia hadapi, "Gu Xiaoran, Qiqi bukanlah orang yang bisa kamu provokasi."     

"Apa karena ada perlindungan dari Tuan Mo, jadi aku tidak dapat memprovokasinya?"     

"Qiqi dan kamu hidup dan tinggal di lingkungan yang berbeda. Dia tidak memiliki begitu banyak kasih sayang." Mo Qing tidak melanjutkan bicara. Kemudian dia menurunkan kelopak matanya, tiba-tiba dalam benaknya muncul tatapan gadis berumur 12 tahun yang sedang memohon kepadanya. Meskipun aku adalah anak yatim piatu, tapi masih ada orang yang ingin aku lindungi di dunia ini.     

Akan tetapi, semenjak dia menemukan Qiqi yang tertembak di panti asuhan, dia tidak pernah menyebutkan orang yang ingin dia lindungi lagi, sehingga Qiqi kehilangan kasih sayang sejak saat itu.      

"Kasih sayang? Jangan-jangan Qiqi benar-benar adalah Kakak perempuanku?" Gu Xiaoran merasa hatinya sangat sakit. Jika Qiqi adalah kakak kembarnya, meskipun mereka tidak tumbuh dan tinggal bersama, mereka tetap merupakan saudara kandung. Tapi Qiqi justru bersikap seperti itu kepadanya.     

"Kakak Perempuan?"     

Mo Qing segera menangkap detail masalah ini.     

Jika Gu Xiaoran tidak memiliki ingatan mengenai saudara kembarnya, saat dia melihat foto Qiqi, dia akan berpikir bahwa mereka adalah saudara kembar bukan malah secara langsung menegaskan siapa di antara mereka yang lebih tua dan lebih muda.     

"Apakah Qiqi adalah Kakak Perempuanku?" Gu Xiaoran ingin tahu lebih banyak informasi mengenai Qiqi. Dia tidak ingin menyembunyikan fakta bahwa dia memiliki seorang saudara kembar.     

"Siapa nama Kakakmu?"     

"Xiaopian…" Sebuah nama yang tiba-tiba muncul di dalam ingatan Gu Xiaoran.     

Xiaopian?     

Kata-kata yang diucapkan Lin Yizhi tiba-tiba kembali terngiang di telinga Mo Qing. Sebelum Nona Gu diadopsi, dia seharusnya bernama Xiaopian.     

Mata Mo Qing tiba-tiba menjadi gelap.     

"Mungkin! Tidak peduli apakah benar atau tidak. Mulai hari ini, harusnya kamu bisa merasakan bahwa tidak ada perasaan seperti 'kasih sayang terhadap kakak beradik' padanya." Ujar Mo Qing.      

Saat itu juga, tiba-tiba layar ponsel Mo Qing menyala dan ada sebuah pesan singkat yang muncul.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.